MHM- Program Takror

1. LATAR BELAKANG

Adanya progam takror ini didasari oleh beberapa hal:

1. Perubahan demografi di Bumi Damai Al Muhibbin yang pada tahun ini mayoritas santri bersekolah di Madrasah Fattah Hasyim dan Muallimin;
2. Kurikulum Madrasah Fattah Hasyim dan Muallimin 70-80% adalah materi kepesantrenan, maka akan terjadi 2 kali pembelajaran karena di Madrasah diniyyah juga mempelajari materi yang sama;
3. Ingin membentuk santri yang mempunyai pemahaman utuh terhadap materi yang diajarkan di Madrasah formal.
4. BATASAN UMUM TAKROR
5. Takror adalah metode belajar santri dengan cara mengkaji, memahami, dan mengembangkan materi yang telah diajarkan di Madrasah formal;
6. Takror merupakan progam pendukung terhadap penguasaan materi yang telah didapatkan santri di Madrasah formal;
7. Siswa takror adalah siswa sekolah formal di lingkup Pondok Pesantren Bahrul Ulum;
8. Pembagian kelas siswa takror didasarkan pada jenjang pendidikan di Madrasah formal;
9. Materi takror adalah materi yang telah diajarkan di Madrasah formal atau materi mandiri;
10. Mustahiq adalah pengajar dan atau pemimpin takror di kelas yang telah ditentukan;
11. Mudarris adalah orang yang diperbantukan menjalankan tugas Mustahiq;
12. Mustahiq memegang materi-materi pokok madrasah;
13. Mudarris memegang materi-materi pendukung.
14. SISTEM TAKROR

System takror terbagi menjadi 4 pola yaitu:

1. Takror Pola Pengajaran.

Takror pola pengajaran diperuntukkan bagi santri yang bersekolah di MTsN dan MAN.

2. Takror Pola Terpimpin.

Takror pola terpimpin diperuntukkan bagi santri kelas VII dan VIII MTs FH, kelas X MA FH Program Khusus (Program Bahasa), dan kelas 1 Madrasah Muallimin Muallimat.

3. Takror Pola Pendampingan.

Takror pola pendampingan diperuntukkan bagi santri kelas IX MTs FH, kelas X MA FH Program Reguler (Program Agama), kelas XI dan XII MA FH serta kelas II sampai VI Madrasah Muallimin Muallimat.

4. Takror Pola Mandiri.

Takror pola mandiri diperuntukkan bagi santri yang sudah menjadi mahasiswa.

1. TARGET TAKROR
2. Target Takror Pola Pengajaran adalah mengisi materi keagamaan yang tidak diajarkan oleh madrasah;
3. Target Takror Pola Terpimpin adalah memback up materi dasar madrasah formal;
4. Terget Takror Pola Pendampingan adalah penyamaan dan penguatan pemahaman santri terhadap materi sekolah yang telah diajarkan;
5. Target Takror Pola Mandiri adalah terpenuhinya wadah diskusi bagi santri mahasiswa.
6. INDIKATOR KEBERHASILAN
7. Indikator keberhasilan Takror Pola Pengajaran adalah santri dapat menguasai materi yang tidak diajarkan oleh madrasah;
8. Indikator keberhasilan Takror Pola Terpimpin adalah santri dapat menguasai materi dasar madrasah formal;
9. Indikator keberhasilan Takror Pola Pendampingan adalah santri memiliki pemahamaan yang utuh terhadap materi sekolah;
10. Indikator keberhasilan Takror Pola Mandiri adalah hidupnya iklim diskusi keagamaan di Bumi Damai Al Muhibbin.
11. TEKNIS PELAKSANAAN
12. Teknis pelaksanaan Takror pola pengajaran adalah:
    1. Mustahiq atau Mudarris membuka pengajaran dengan do’a;
    2. Mustahiq atau Mudarris membacakan dan menerangkan materi;
    3. Murid mendengarkan dan mencatat materi;
    4. Mustahiq atau Mudarris membuka sesi tanya jawab;
    5. Mustahiq atau Mudarris menyimpulkan materi;
    6. Mustahiq atau Mudarris menutup pengajaran dengan do’a.
13. Teknis pelaksanaan Takror pola terpimpin adalah:
    1. Mustahiq atau Mudarris membuka pengajaran dengan Do’a;
    2. Mustahiq atau Mudarris membacakan dan menerangkan materi;
    3. Murid mendengarkan dan mencatat materi;
    4. Mustahiq atau Mudarris membuka sesi tanya jawab;
    5. Mustahiq atau Mudarris menyimpulkan materi;
    6. Mustahiq atau Mudarris menutup pengajaran dengan doa.
14. Teknis pelaksanaan Takror pola pendampingan adalah:
    1. Mustahiq atau Mudarris membuka pengajaran dengan doa;
    2. Mustahiq atau Mudarris membacakan dan menerangkan materi atau menunjuk salah satu santri untuk membacakan dan menerangkan materi;
    3. Murid mendengarkan dan mencatat materi;
    4. Mustahiq atau Mudarris atau santri yang telah dituntuk menerangkan membuka sesi tanya jawab;
    5. Mustahiq atau Mudarris atau santri yang telah ditunjuk menerangkan menyimpulkan materi;
    6. Mustahiq atau Mudarris menutup pengajaran dengan doa.
15. Teknis pelaksanaan Takror Pola Mandiri adalah:
    1. Mustahiq atau Mudarris membuka pengajaran dengan do’a;
    2. Mustahiq atau Mudarris mengondisikan kelas diskusi;
    3. Mustahiq atau Mudarris menutup dengan do’a.
16. SISTEM ADMINISTRASI
17. Pengabsenan, rekapitulasi, perizinan, peringatan

• Dilakukan tiap hari;
• Perhari dihitung satu absen;
• Pengabsenan dilakukan oleh Mustahiq atau Mudarris;
• Penempatan absensi berada dikntor MHM dan dikumpulkan setiap kali selesai mengajar;
• Mustahiq atau Mudarris diharuskan mengisi absen setiap kali mengajar.

• Rekapitulasi dilakukan sebulan sekali oleh pengurus MHM;
• Hasil rekapitulasi bulanan ditembuskan pada Mustahiq, Mudarris, Mudir MHM, dan arsip;
• Mustahiq atau Mudarris wajib menyampaikan hasil rekapitulasi absensi kepada siswa kelasnya.

• Perizinan siswa takror dilakukan dikantor keamanan.

1. Peringatan

• Peringatan indisipliner siswa dilakukan secara bertahap sebagaimana berikut:
  1. Peringatan 1: Alpha 5 (peringatan tertulis ditembuskan kepada Keamanan, Pembimbing, Mustahiq dan Ketua Pondok);
  2. peringatan 2: Alpha 10 (peringatan tertulis ditembuskan kepada Keamanan, Pembimbing, Mustahiq, Ketua Pondok, Orang tua);
  3. peringatan 3: Alpha 15 (peringatan tertulis ditembuskan kepada Keamanan, Pembimbing, Mustahiq dan pemanggilan orang tua dihadiri oleh Mudir MHM, Mustahiq, Pembimbing, dan Kepala Keamanan disertai penandatanganan surat perjanjian).
  4. peringatan 4: Alpha 20 (dikembalikan kepada bimbingan orang tua).

1. WAKTU KEGIATAN TAKROR
2. Takror dilaksanakan selama lima hari dalam satu minggu pada jam 20.00 WIB s.d 21.30 WIB
3. Khusus saat ujian madrasah takror digunakan untuk belajar materi ujian madrasah, MHM hanya menyediakan waktu belajar.
4. DRAF KURIKULUM TAKROR
5. Takror pola pengajaran