Acara perayaan kemerdekaan indonesia ke 78 yang diadakan oleh Ponpes al muhibbin diadakan di Lapangan ribath al hambali tepatnya tanggal 17 agustus 2023 pukul 20:20 WIB perayaan ini kurang lebih seperti perayaan perayaan kemerdekaan yang diadakan sebelumnya, dibuka dengan pembawa acara saudara Miqdad Musthafa Kamal dimulai dengan upacara, pembina upacara diisi bapak ketua pondok yakni bapak Asadul arifin dan saudara Husnul tamrin sebagai pemimpin upacara upacara berjalan lancar seperti biasa dimulai dengan pengibaran bendera merah putih dengan panjang 2,5 m dan lebar 11 m. “kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka korupsi harus dihapuskan. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mengang kemerdekaannya di tangan sendiri”salah satu kata bapak asad dalam amanat upacaranya beliau uga menyampaikan bahwasannya amanat kali ini tidak dibawakan dengan suara menggelegar dan berenergi melainkan dengan santai. Upacara kali ini berjalan lancar dan ditutup dengan doa
Acara selanjutnya adalah pembacaan puisi yang sanagt epik, yang dibacakan oleh saudara muhammad Amar fazabiq ketua osir ribath al hanafi, dengan suara lantang yang mengaung bagai mengisi relung hati pendengarnya.
Dilanjut dengan teater bumi damai al-muhibbin yang menampilkan perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pahlawan dalam mengusir para penjajah dari tanah arek arek suroboyo, yang dimana jendral mereka yang menyalahi kesepakatan yang telah dibuat dengan wali kota surabaya membangun benteng di sana, lalu diakhiri dengan pembunuhan jendral mereka yang dilakukan oleh para pemuda setelah menandatangani perjanjian kemerdekaan oleh bapak presiden kita Ir. Soekarno bung Hatta dan gubernur jawa timur di hotel yamato, peristiwa tersebut terjadi setelah dideklarasikannya resolusi jihad oleh K.H Hasyim Asy’ari dan setelah diproklamasikannya kemerdekaan tepatnya tanggal 18 Agustus tahun 1945.
Acara ini berakhir dengan atraksi api dan atraksi atraksi lain yang dipentaskan oleh para santri sendiri, sesi tersebut mereka sebut sebagai kawah condro, yang lalu ditutup oleh master of ceremony.
Red: M Syahrul Ramadhani
Beri Komentar